Startup: Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh dan Perbedaan Dengan Perusahaan Konvensional

Anda mungkin sudah sering mendengar banyak orang menyebut kata "startup". Lantas apa sih yang dimaksud dengan startup? Menurut wikipedia startup adalah perusahaan yang dijalankan oleh seorang wirausahawan untuk mencari, mengembangkan dan melakukan validasi terhadap ide bisnisnya.Anda mungkin sudah sering mendengar banyak orang menyebut kata "startup".

Lantas apa sih yang dimaksud dengan startup? Menurut wikipedia startup adalah perusahaan yang dijalankan oleh seorang wirausahawan untuk mencari, mengembangkan dan melakukan validasi terhadap ide bisnisnya. 

Startup dapat juga disebut dengan perusahaan rintisan. Menurut laporan databoks, startup yang ada di Indonesia sudah mencapai 2.346 dan menjadi salah satu dari 10 negara yang memiliki startup terbanyak di dunia tahun 2022.

Berdasarkan data tersebut model bisnis ini dinilai memiliki potensi yang lebih besar untuk sukses. Kemudian apa bedanya dengan bisnis yang biasa kita temui? Yuk cari tahu selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Startup

Ilustrasi tampilan app grab, tokopedia, dan gojek
Photo By : blankontech/rahma andita

Apa itu Startup?

Istilah startup yang di sebutkan dalam forbes mengacu pada perusahaan rintisan atau perusahaan muda yang didirikan untuk dapat mengembangkan dari sebuah produk atau layanan yang unik dan kemudian membawanya ke pasar sehingga membuatnya tak tergantikan bagi pelanggan.

Menurut investopedia juga disebutkan bahwa startup adalah perusahaan yang masih dalam tahap awal bisnis dan biasanya identik dengan pembiayaan dari investasi dari luar sebelum memulai bisnis.

Pendanaan biasanya berasal dari teman, keluarga, Venture Capital, Crowdfunding atau bahkan dari pinjaman. Selain itu pemerintah biasanya juga memberikan berbagai program pendanaan bagi startup yang baru merintis.

Ciri-Ciri Startup

Perusahaan dengan model bisnis seperti ini biasanya identik keterkaitannya dengan penggunaan teknologi dan memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang tinggi pula. Startup juga memiliki ciri - ciri lainnya, Apa saja? Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

  • Budaya Kerja Yang Fun & Fleksibel

Tahukah kamu fleksibilitas perusahaan startup dapat dirasakan di lingkungan kerjanya. Anda dapat melihat dari penerapan jam kerja yang fleksibel, senior atau mentor yang ramah, penggunaan outfit yang casual, keterbukaan komunikasi dengan rekan kerja, kebebasan untuk berpendapat, ruang tumbuh dan berkembang yang lebih besar.

Budaya kerja yang seperti inilah merupakan salah satu hal yang membedakan startup dengan perusahaan biasa lainnya. Hal ini yang menjadikan para generasi muda sangat tertarik untuk terjun berkarir di dunia startup.

  • Kebebasan Berpendapat

Banyak generasi muda yang memiliki ide - ide out of the box yang mungkin sebuah terobosan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Jika Anda bekerja di perusahaan startup, jangan khawatir karena semua ide yang Anda miliki akan sepenuhnya di terima dan bahkan di apresiasi oleh perusahaan jika memang ide Anda dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Perusahaan startup tidak melulu mengikuti kebijakan yang cenderung kuno atau ketat.

  • Kebebasan Berpakaian

Banyak startup tidak terlalu mementingkan atau mengatur bagaimana karyawannya berpakaian. Mereka cenderung memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk berpakaian berdasarkan selera dan kenyamanan masing - masing.

Sehingga bagi Anda yang tertarik bekerja di dunia startup, Anda tidak perlu pusing memikirkan pakaian seperti apa yang akan Anda kenakan. Anda dapat menggunakan pakaian yang Anda sukai. Karena model bisnis ini cenderung lebih menyukai ide Anda untuk kedepannya.

  • Teman Kerja Sebaya

Startup cenderung berisi dengan anak - anak muda berusia antara 20 hingga 30 tahunan. Anda tidak perlu merasa khawatir dikarenakan kebanyakan karyawan adalah sebaya dengan Anda, sehingga Anda tidak akan kesulitan untuk beradaptasi.

Mengapa di dominasi oleh anak muda? mereka biasanya lebih mengenal ata aware dengan adanya transformasi teknologi atau trend yang ada di masyarakat saat ini, sehingga mereka cenderung memiliki banyak ide - ide yang masih fresh dan cemerlang. Senior atau mentor Anda juga akan menghargai setiap ide yang Anda utarakan. Sehingga, anda tidak perlu khawatir bahwa suara anda tidak akan didengar.

Jenis -  Jenis Startup Berbasis Teknologi Dan Contohnya

  • Startup di Bidang E-niaga

E-Niaga mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang namun jika menyebut dengan istilah Ecommerce mungkin terdengar familiar. Ecommerce atau dapat diartikan dengan perdagangan elektronik adalah salah satu proses perdagangan dimana menggunakan media internet sebagai mediumnya.

Disana Anda dapat melakukan pembelian dan penjualan yang berupa jasa atau barang. Startup jenis ini mengarah pada pertukaran data maupun dana secara online untuk membayar jasa atau barang. Di Indonesia contoh startup di bidang ini adalah Shopee, Tokopedia, BukaLapak, Lazada, Blibli, dll.

  • Startup Di Bidang Aplikasi

Menurut riset yang dilakukan oleh DataReportal jumlah kepemilikan smartphone di indonesia terus meningkat dari tahun - ke tahun dan tercatat pada tahun 2022 mencapai 370,1 juta. Sedangkan jika dibandingkan dengan jumlah populasi di Indonesia mencapai 277,7 juta jiwa.

Jumlah ini memang tidak selaras dengan jumlah kepemilikan smartphone karena 1 orang dapat memiliki lebih dari satu smartphone. Para pebisnis melihatnya sebagai peluang bisnis dengan menciptakan aplikasi yang tentunya dapat menguntungkan untuk berbisnis berbasis teknologi.

Aplikasi yang dapat menciptakan berbagai layanan seperti transaksi online, memesan makanan, memesan kendaraan, bahkan untuk mencari pasangan. BlankonTech merupakan salah satu software developer yang dapat membantumu membuat mobile app dan mulai berbisnis di bidang ini.

Industri ini merupakan salah satu industri yang mudah di akses bagi pengguna dan memiliki peluang besar untuk sukses dengan mempertimbangkan kebutuhan konsumen. Contoh startup yang berada di bidang ini adalah Gojek, Grab, Traveloka, Tiket.com, dll.

  • Startup Di Bidang Software atau Perangkat Lunak

Untuk sukses di Industri ini, Anda harus memiliki ide yang dapat memecahkan masalah yang dialami oleh banyak orang. Tingginya pemanfaatan teknologi saat ini banyak orang berlomba - lomba untuk menciptakan ide bisnis berbasis teknologi.

Anda dapat menggunakan dan membuat software/perangkat lunak sebagai solusi ideal yang dapat memecahkan masalah banyak orang. Contoh startup yang sukses di bidang ini adalah Microsoft, Apple, Google, dll.

Perbedaan Dengan Perusahaan Konvensional

Kedua bentuk bisnis ini sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan, mereka sama - sama berbisnis dan mendapatkan profit dari bisnisnya. Namun jika diamati dan dirasakan lebih mendalam Anda akan dapat mengetahui perbedaannya. Berikut ini perbedaan Startup dan Perusahaan Konvensional yang perlu Anda ketahui:

  • Tujuan

Perusahaan rintisan memiliki tujuan untuk berkembang sehingga mereka akan berusaha untuk mengembangkan bisnis mereka dan tak jarang menghabiskan banyak uang untuk tumbuh dan stabil. Sedangkan perusahaan konvensional jauh lebih stabil dibandingkan dengan startup sehingga tujuan utamanya adalah menghasilkan lebih banyak profit.

  • Permodalan

Untuk berkembang biasanya berusaha untuk mencari investor seperti AI/VC (Angel Investor/ Venture Capital) untuk dapat membantu mengembangkan bisnisnya. Jika dirasa ide atau prototype yang dibuat dapat membuat investor terkesan, investor tidak ragu untuk memberikan jutaan dollar untuk membantu startup tersebut berkembang. Sedangkan perusahaan konvensional biasanya tidak mengandalkan investor untuk berkembang. Mereka akan menggunakan hasil keuntungan dari bisnisnya untuk diputar kembali.

  • Ritme Kerja

Kebanyakan karyawan yang bekerja di startup bisnis akan merasakan tuntutan untuk terus berkembang dan beradaptasi untuk dapat bekerja lebih cepat. Perusahaan startup cenderung memiliki strategi yang berubah - ubah sehingga karyawan juga dituntut untuk dapat memiliki sifat agile di segala situasi dan kondisi.

Perusahaan konvensional memiliki struktur organisasi yang lebih tertata dan memiliki skema hierarki, sehingga karyawan yang memiliki tugas  yang lebih stabil. Karena hierarki ini kadang kala juga menyebabkan adanya miss communication yang terjadi diantara atasan dan bawahan.

Inilah pengertian, ciri, jenis, contoh dan perbedaannya dengan perusahaan konvensional. Setiap bentuk perusahaan pastilah memiliki kelebihan dan kelemahan masing - masing. Dari pemaparan diatas Semoga kamu dapat mengetahui informasi yang berguna.

Posting Komentar

0 Komentar