Paspor Hilang ketika berlibur? Wajib Ribet Dan Double Biaya


Paspor Hilang ketika berlibur? Wajib Ribet Dan Double Biaya

Kalau kalian menggunakan kata kunci "Paspor hilang" di google dan kalian membacanya, tentu itu sangat mudah dilakukan dan membuat kalian berfikir everything is gonna be ok.

Kronologi Paspor Hilang !


Malam itu tepat ditanggal 31 desember 2019, benar-benar tidak habis pikir bahwa ini akan menjadi bencana yang mengerikan. Bagaimana tidak? waktunya bersantai untuk menikmati old & new malah menjadi sebuah perkara rumit di negara orang.

Kronologinya sebut saja ketika kami (saya & teman-teman) memutuskan untuk berlibur di negara tetangga malaysia. Ah membayangkan perjalanan darat dari suatu daerah ke bandara yang memakan waktu kurang lebih 4 jam saja membuat otak saya menjadi kacau.

Setibanya di bandara Suvarnabhumi thailand kita harus menunggu sekitar 4 jam untuk melakukan penerbangan ke Kuala Lumpur. Damn it, setibanya di Malaysia disanalah titik penat dan kecapekan yang luar biasa benar-benar terasa.

Dari KLIA'2 kami harus menempuh 1,5 jam lagi perjalanan ke Cititel Mid Valley. Dan boom, ketika turun dari mini bus yang mengantar kami disitulah kepanikan melanda otak yang capek ini.

Baru tersadar bahwa tas selempang yang berisikan dompet, paspor, kacamata, key-Token perbankan dan beberapa aksesoris yang saya lupa Hilang tanpa kabar. Disanalah rasa ingin meramaikan Kuala Lumpur dengan old & new menjadi tak berarti.

Dijam yang sama saya mencoba menghubungi pihak Lost & found KLIA 2 dan pihak PT Bus mini yang mengangkut kami tadi. Karena sampai sekarang saya pun tak tahu hilangnya tas itu dimana, entah di bandara ataupun di dalam bus.

Namun yang pasti saya sudah move on dari kejadian itu dan menuliskannya dalam blog agar menjadi pengalaman yang tak boleh terlupakan.

Pengalaman Pengurusan Paspor Hilang



Paspor Hilang ketika berlibur? Wajib Ribet Dan Double Biaya


Pertama sekali, tentu kalian harus panik-sepaniknya. Bercanda deh, kalau saya iya panik karena bukan hanya paspor yang hilang. Ingat dompet yang saya sebut? kira-kira isinya 500 Ribu rupiah, 100$ & 1500 THB.

Setelah itu ada KTP , SIM C yang barusan diperpanjang & beberapa foto kenangan.

Semuanya lenyap makanya gila sih kalau saya nggak panik. Tapi buat kalian yang misalkan hanya kehilangan paspor, Take it calm. Otak yang tenang mampu menghadirkan suasana yang baik.


Pertama sekali kalian harus membuat laporan kehilangan di kantor polisi terdekat. Disana kalian akan dimintai fotokopi paspor dan alasan paspor hilang. Nah dari sinilah baru saya mendapat pengalaman bahwa sangat penting untuk memfotokopi paspor ketika ingin berlibur.

Jadi tidak ada fotokopi paspor dong? Siapa bilang? saya tergolong manusia yang sedikit beruntung di sini, terselamatkan dengan foto paspor yang pernah saya simpan di dalam handphone.

Nah, kalian bayangin aja udah uang lenyap & paspor hilang kita harus bolak-balik kantor polisi karena disana mereka tidak mau membantu print kan paspor yang di handphone saya. Alhasil? ngegrab lagi kita keliling kota mencari tempat fotocopy / tempat yang bisa print out menjadi sebuah kertas fotokopi paspor.

Setelah paspor berhasil kita print out, kita balik ke kantor polisi untuk membuat surat keterangan kehilangan. Nah , pada proses membuat laporan ini saya tidak mengajari kalian yang tidak-tidak. Tapi mau gimanapun kalau kita mengikuti UUD (if you know what i mean) jelas laporannya cepat selesai & tanpa embel-embel pertanyaan rumit.

Karena masih Serumpun UUD menjadi hal yang lumrah (ujung-ujungnya Hepeng) #Eh. Setelah laporan selesai, saya harus membayar RM2 (memang biaya aslinya) untuk biaya pelaporan.

Nah selesai laporan tersebut dibuat, kita langsung go menuju Embassy Of The Republic Of Indonesia yang beralamatkan di :

233, Jalan Tun Razak, Imbi, 50400 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia 

Sesampai di kedutaan besar, saya hanya mengikuti prosedur yang mereka terapkan. Sama seperti membuat laporan, kita juga harus melampirkan Fotokopi paspor yang hilang beserta laporan kehilangan oleh Kepolisian setempat.

Dan setelahnya kita akan mendapati sebuah paspor pengganti yang bernama SPLP / Surat Perjalanan Laksana Paspor. Yakni sebuah paspor yang berfungsi untuk sekali jalan saja dan itupun bersifat pulang ke tanah air.

Untuk membuat SPLP ini kita dicas dengan biaya sebesar RM35 (info per 1 Januari 2020-self experience). Setelah SPLP sudah keluar perjalanan masih berlanjut esok hari untuk meminta Cap masuk di kantor Imigrasi Malaysia yang berpusat di PUTRAJAYA.

Keesokan Harinya Dalam Cara Mengurus Paspor Hilang

Lagi-lagi karena kurangnya pengalaman, saya yang menganggap enteng hal-hal yang berkaitan dengan Imigrasi terlena dengan sarapan di KFC. 

Padahal dimomen itu ketika SPLP sudah terbit, tentu hal yang dilakukan adalah mencari tiket penerbangan untuk pulang ke tanah air. Dan sialnya, di tanggal 3 Januari (yang masih tergolong hari libur tahun baru) tiket tentu masih mahal dong. 

Untuk itulah dipilih penerbangan jam malam biar lebih murah. So, di tanggal 3 januari pagi sempat-sempatnya saya leha-leha untuk makan ayam goreng ala negeri paman SAM itu. Sampai tengah hari jam 11 baru bergegas menuju Kantor Imigrasi malaysia di Putrajaya.

Sesampainya di sana pas jam 12 adalah waktu untuk sholat jum'at dan tahu dong berapa jam waktu isirahatnya? 1,5 jam bosku. Dari jam 13:30 Tepat benar-benar tepat waktu Imigrasi kembali beraktifitas, dan sialnya saya harus ikut mengantri lagi.

Kebayang gak sih? karena ketololan memakan KFC jadi menyepelekan situasi di Imigrasi. FYI, tas dan baju masih tinggal di Hotel Cititel , jadi perjalanan dari Hotel ke Imigrasi memakan waktu 1 jam dan pulang pergi adalah 2 jam.

Nah di dalam imigrasi, hal yang dimintai adalah :
  • SPLP
  • Fotokopi paspor hilang
  • Bukti Tiket mendarat di KL
Setelah dimintai persyaratan itu, kita harus mengisi formulir keterangan kehilangan paspor.

Ini yang hampir saya lupakan, ketika wawancara dengan imigrasi sama sekali catatan saya memasuki Malaysia itu tidak terecord. Jadi bingung dong, pegimana ceritanya saya ga ada record masuk ke malaysia per tanggal 31 Desember 2019 tadi?

Nah dari sini saya di bola-bola lagi, harus mencetak bukti tiket kedatangan. Untung lagi dong ya, semua tersimpan dengan baik di Handphone. Pokoknya orang indonesia mah selalu untung.

Setelah semua bukti saya lampirkan, tibalah saatnya untuk membayar denda sebesar RM100. Gile lu ndro, udah kemalangan ditimpa tangga lagi. But, itu memang harga yang tertera dalam peraturan, mau nggak mau deh ceritanya rogoh kocek lagi.


Semua beres kalau kita sudah mendapatkan Cap masuk dari Imigrasi malaysia. Dari imigrasi saya balik ke hotel kemas-kemas barang dan segera OTW ke KLIA2 untuk pulang ke Indonesia.

kalau dihitung-hitung, biaya paspor hilang ini memakan cukup banyak uang loh. Coba saya rangkum di bawah.

  1. Biaya UUD laporan Polisi (sebut saja) RM100
  2. Biaya sah laporan polisi RM2
  3. Biaya print out paspor & KTP & Tiket Kedatangan +/- 30RM
  4. Biaya SPLP RM35
  5. Biaya denda di Imigrasi RM100
  6. Biaya Perjalanan (Ngegrab)
    - Hotel - Kantor Polisi (+/- 40 RM [include bolak-balik ke kota cari tempat print out] )
    - Kantor Polisi - Kedubes - Hotel  ( +/- 30 RM )
    - Hotel - Imigrasi Putrajaya (+/- 220 RM [include pulang-pergi] )
    - Hotel - KLIA (+/- 110 RM)
Totalnya kurang lebih RM667 atau sekitar 2,3 juta kalau dalam rate Rp. 3500-

Nah, gimana ndro? berencana hilangi paspor lo? kalau kalian tanya darimana duit itu semua jelasnya ada malaikat yang tak ingin disebut yang menolong saya. Ingat yang saya bilang? orang Indonesia selalu untung bosku.

Kalau kalian mau tahu tentang biaya pembuatan paspor hilang di indonesia
baca nya disini yah : 

Paspor Hilang ketika berlibur? Wajib Ribet Dan Double Biaya


Jika Paspor Hilang Di Luar Negara, Now I Know What To Do

Hal pertama yang selalu harus kalian tanamkan adalah untuk menyisihkan sebagian uang untuk "UANG TAK TERDUGA". Sebagaimana mestinya cobalah untuk menyimpan lebih banyak uang sebelum melakukan perjalanan ke luar.

Persiapkan fotokopi paspor, pasphoto dalam ukuran 2x3 maupun 3x4 untuk disimpan dalam koper. Pisahkan paspor dalam tas selempang dan senantiasa masukkan ke dalam salah satu saku celana.

Cobalah untuk mencatat terlebih dahulu alamat kedutaan besar untuk berjaga-jaga bilamana handphone juga terikut hilang.

Artikel seperti ini, tidak akan kalian jumpai di berbagai blog ataupun situs. So, kalau kalian merasa informasi ini berguna jangan lupa untuk Share artikel ini di sosial media kalian ya.

Akhir kata, ada tank bawa kayu
Thank You.


--- Self Experience by
Alex Sierra.

Posting Komentar

0 Komentar