Festival Kue Bulan (Mooncake), Tradisi Yang Tidak Boleh Hilang!

Festival Kue Bulan (Mooncake), Tradisi Yang Tidak Boleh Hilang!


AlexSierra.web.id - Kue Bulan (Mooncake) Merupakan kue yang hanya dapat dijumpai pada Pertengahan Musim gugur atau yang lebih dikenal dengan 'Festival Mid-Autumn'.

Pada Tahun 2019 ini, Perayaan kue bulan Jatuh pada 13 September 2019 (15/8 Penanggalan Lunar). Kue ini tergolong kue yang langka karena hanya dapat dipasarkan setahun sekali.

Pengenalan Kue Bulan Beserta Maknanya


Mungkin anda tidak akan tahu bahwa rasa manis dari kue bulan sangat menggiurkan, untuk itulah banyak masyarakat tionghoa Indonesia yang menunggu untuk festival setahun sekali ini.

Di Indonesia sendiri kue bulan lebih dikenal dengan bahasa hokkian yang disebut dengan 'Gwee Pia atau Tiong Ciu Pia' Sedangkan untuk Masyarakat Khek / Hakka dikenal dengan 'ngie̍t-piáng'.

Baca Juga :


Sampai saat ini banyak spekulasi mengenai sejarah dari Kue bulan ini. Ada yang menyebutkan kalau perayaan pertengahan musim gugur ini untuk menghormati para leluhur atas berkat panen yang melimpah.

Ada juga yang menyebutkan bahwa orang zaman dulu melihat bulan purnama yang begitu besar menghiasi langit menginspirasi mereka untuk menciptakan sebuah kue bundar berisi telur kuning yang sekarang dikenal dengan kue bulan.

Di negara asalnya China, Mid-Autumn Festival ini disebut sebagai hari besar kedua setelah hari raya imlek. Bukan tanpa alasan, Perayaan kue bulan dapat mengumpulkan kembali kerabat jauh hanya untuk sekedar menikmati nikmatnya kue 'Tiong Ciu Pia' ini dibawah bulan purnama penuh.


Festival Kue Bulan (Mooncake), Tradisi Yang Tidak Boleh Hilang!
Photo By : Chinh Le Duc / unsplash.com


Legenda Kue Bulan


Menurut informasi dari abuelaskitchen.com, Perayaan kue bulan ini terbagi menjadi dua cerita yang paling legendaris.

1. Ucapan Syukur atas Pelimpahan Hasil panen


Para petani di china yang berawal dari Dinasti Tang, memohon kepada para dewa-dewi untuk memberikan musim yang baik dan hasil panen yang melimpah di tanah pertanian mereka.

Mengingat pada penanggalan lunar bulan delapan tanggal 15 adalah hari wajib untuk menghormati para dewa-dewi dan leluhur, para petani tersebut menyembahkan sebuah kue berbentuk bulat yang diinspirasi dari Bulan purnama tersebut.

Dari kebiasaan itulah yang menciptakan sebuah tradisi setiap penanggalan lunar bulan delapan tanggal 15 atau pertengahan musim gugur diingat sebagai Festival musim gugur.

2. Penghormatan kepada Dewi Bulan Chang'E


Pada Zaman dahulu disebutkan bumi dikelilingi oleh 10 Matahari sehingga membuat rakyat menderita akibat kekeringan.

Kemudian diceritakan muncul lah seorang pemanah handal yang bernama Hou yi. Seorang pemuda yang dikatakan memanah 9 Matahari tersebut hingga hancur lebur dan kemudian dianggap sebagai seorang pahlawan.

Setelah kejadian yang membuatnya dianggap pahlawan, ia pun diberi hadiah Pil Abadi oleh seorang tabib terkenal. Bermaksud untuk mencuri pil tersebut dari Hou yi, Seorang penjahat yang dikenal dengan nama Feng Meng Melancarkan aksinya di malam hari kala Hou yi sedang pergi berburu.

Sang istri yang bernama Chang'E mendapati Feng Meng sedang mencari pil tersebut. Agar tidak jatuh ke tangan yang salah, berkat inisiatif Chang'E ia pun menelan pil keabadian tersebut.

Tak berselang lama, Chang'E merasa tubuhnya semakin lama semakin ringan hingga tubuhnya terbang ke Bulan.

Mendapati istrinya tidak berada di rumah, Hou yi pun menangis dan berlutut di hadapan Bulan agar dapat melihat sosok istrinya kembali.

Tak lama kemudian, Chang'E muncul dihadapannya dan mengatakan kalau ia sudah tidak menjadi seorang manusia. Chang'E kemudian terbang kembali ke bulan, hingga saat itulah Hou yi selalu menyembahkan kue berbentuk bulan untuk disuguhkan kepada Istri Tercinta setiap penanggalan 15 bulan delapan (Kalender Lunar).

Meskipun Legendanya banyak versi, namun menurut kepercayaan masyarakat China & Tionghoa Indonesia Festival Kue Bulan disebut sebagai Bulan Sempurna (Yue Yuan) & Bulan Berkumpulnya keluarga Besar (Ren Yuan).

Kue Bulan sendiri dapat dilambangkan sebagai Kebulatan tekad manusia & Keutuhan pribadi yang dapat membawa keberuntungan serta kebahagiaan.

Sumber Referensi :
http://www.abuelaskitchen.com
https://www.primarasa.co.id
https://id.wikipedia.org

Posting Komentar

0 Komentar