Benarkah Menyajikan Makanan Daging Kepada Dewa-dewi atau Leluhur?

Benarkah Menyajikan Makanan Daging Kepada Dewa-dewi atau Leluhur?


AWENWU.id -  Sembahyang di Hari Che it / Capgo ( Penanggalan Khusus Hari orang Tionghoa ) Merupakan Sembahyang yang Wajib dilakukan untuk Menghormati Leluhur dan Para Dewa-dewi.

Seringkali Kita Mengabaikan Tata Cara yang Baik dan Benar untuk Menghormati Para Leluhur Dengan Memberikan Persembahan yang Bukan pada Ajarannya.


Sembahyang Menggunakan Samseng Sebagai Persembahan

Pernahkah anda Berpikir Sembahyang Menggunakan Tubuh Hewan Sebagai Persembahan , anda akan Mendapatkan Pemberkatan atau Anugerah yang Berkali-kali lipat? Bila iya , Pemikiran anda sudah Sangat Keliru.

Ataukah Anda Berpikir untuk Menyajikan Daging-daging Samseng (ayam,ikan,babi) Kepada Para Leluhur , agar Mereka Dapat Menikmati Makanan tersebut. Karena Berada di Alam Lain Sangat Sulit untuk Mendapatkan Makanan Tersebut.

Tentu Saja Pemikiran anda Lagi & Lagi Sangat Keliru. Tentu anda Sama Seperti Saya , Mengapa Dari Dahulu Sudah Dilakukan Persembahan Ketiga Hewan Tersebut untuk Dewa Dewi , Lantas Sekarang Dikatakan Keliru?

Samseng Mewakili Tiga Jalur di Dunia (Darat,Laut,Udara)

Zaman Dahulu , Orang-orang Lebih Mengenal Guru Spiritual TAO daripada ajaran Agama Buddha Secara Keseluruhan. Mereka Mencari Guru TAO untuk Meramal Nasib, Jodoh ataupun untuk Penyembuhan Penyakit.

Namun Kehadiran Guru TAO tersebut Tidak Menentu , Seperti pada Suatu Bulan-bulan Tertentu Dimana Para Guru TAO tersebut Mencari Bahan-bahan Untuk Dijadikan Obat Seperti Ginseng, Jamur, Dll.

Mendaki Gunung Hingga Menelusuri Hutan Dilakukan Guru TAO tersebut agar Orang-orang yang hendak Menyembuhkan Penyakit Dapat Tertolong Nyawanya. 

Untuk Itulah Agar Orang-orang Tidak Kecewa Menunggu Guru TAO tersebut , Ditaruhlah Samseng Tersebut di atas Meja untuk Disantap Masyarakat yang Datang Ke Klenteng Guru TAO Tersebut.

Nah Dari Sini Timbul Persepsi yang Salah, Mungkin Bagi Sebagian Orang Berpikir Bahwa Kekuatan Guru TAO tersebut Dikarenakan Persembahan Daging-daging Samseng Tersebut untuk Para Dewa-dewi.

Ada pula yang Berpendapat Bahwa Ketika Orang-orang yang Telah Berhasil Diselamatkan Oleh Guru TAO Tersebut , Mereka Memberikan Kado atau Bingkisan untuk Tanda Terima Kasih Kepada Guru TAO.

Namun Pandangan Masyarakat Pada Zaman itu , Pemberian Hadiah Kepada Guru TAO tersebut dijadikan Persaingan, Sehingga Siapa yang Mampu Membelikan Samseng (Babi,Ayam,ikan) Derajatnya Tentu Lebih Tinggi.

Begitulah Kebiasaan Tersebut Turun Menurun Sampai Sekarang.

Makanan yang Benar untuk Dijadikan Persembahan

Umumnya Orang-orang Cenderung Menggunakan Makanan yang Bukan Berasal dari Daging-dagingan, Seperti 

• Buah-buahan yang manis ( Tidak Berduri )

Umumnya orang-orang Menggunakan Buah yang Manis dan tidak Berduri Seperti : apel, jeruk, pisang, delima, pear, anggur , dll.

• Manisan atau Gula-gula

Nah Alternatifnya , orang-orang lebih Simpel dan Lebih Mudah Menggunakan Manisan ataupun Permen. Manisan yang biasa digunakan Biasanya Seperti Kurma Mandarin (angco) Manisan Labu (Tang kua), dan Jenis Manisan Lainnya.

• Kue Kura-kura (angku)

Sudah Menjadi Tradisinya sembahyang kepada Dewa-dewi menggunakan Kue yang Satu ini. Mengapa Harus Kue kura-kura? Karena Kura-kura dengan Tempurungnya Melambangkan Panjang Usia. ada pula yang Menggunakan Kue Lapis Agar Melambangkan Rezeki yang Berlapis-lapis.

Source : tionghua.info

Posting Komentar

0 Komentar