Alex Sierra - Kuletakkan Kepalaku Di Lembutnya Hantaran Bantal Membuat Kepalaku Terasa Nyaman dan Bebas untuk Berfikir. Sesekali Ku Menguap Menandakan Betapa Lelahnya Diriku Menghadapi Kerasnya Hidup ini.
Tersiksa ? Tidak, itu terlalu kejam untuk penilaian tentang Letihnya Perjuanganku demi mendapat Kepercayaan. Kucoba Menenangkan Batin ini Agar Dapat Menyimpulkan Jawaban yang valid mengenai Kejujuran yang Kuperjuangkan.
Di bawah sinar rembulan , kucoba memperjelas kejadian tentang kebohongan yang kubuat sehingga membuat kejujuran yang kuperjuangkan menjadi semakin berat. Betapa bodohnya diriku , membiarkan belenggu yang melekat ini menjadikan ku semakin rentan akan Kejujuran.
Untuk apa Berbohong jika kejujuran pada akhirnya yang mendapat apresiasi ?
Bisikan dalam telinga membuatku semakin percaya , bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama kita berusaha.
Uhmmmm , Hembusan nafasku semakin tak berirama. Emosi dalam Jiwa Terus Memuncak , Seringkali Telinga bergetar sendiri karena aku tidak bisa mendapat Kepercayaan !
Guci Dalam Jarak pandang Telah Hancur Terbanting akibat Emosi Tak Terkontrol.
Meja Beserta Kursi-Kursi Terikut Terbang Lantaran Geramnya Jiwa ini.
Dentuman Guntur Beserta Kilat Menyambangi Teriakan Keras Mulut ini.
Hancur Sudah... Hancur Sudah... Teriak Dalam Batin ini.
Menangis tanpa air mata , Terisak tanpa lendir.
Menggambarkan Kekesalan tak berujung.
Terhenti sejenak emosi yang bergejolak ini melihat setitik cahaya terang di balik jendela.
Penasaran akan Cahaya yang Menyilaukan Mata itu , Kuangkat Sedikit Tirai yang Menutupi Jendela itu.
Terpaku dengan lima buah warna langit diiringi sedikit Kemilau emas cahaya Matahari Senja membuat kedamaian hati meruntuhkan emosi yang menggila. Sedikit memberi pengharapan bahwa :
"JUJURLAH MESKIPUN ITU MENYAKITKAN"
Apabila Terlanjur Memiliki Sejarah Kebohongan , Mulailah dari Sekarang untuk Jujur.
Kejujuran tiada batas waktu untuk memulainya !
Layaknya Pecahan Cahaya Pelangi Begitu Pula Kejujuran Bila Disandingkan Dengan Kebohongan.
0 Komentar