Aku Percaya , Kau akan Mengerti Kebencian ini sayang.



Baca Cerpen Online - Sejujurnya Aku Masih Tidak Sanggup Untuk Melupakan Apa yang Telah Kau Buat Padaku , Meski Berat untuk Kuungkapkan , Tapi . . .
Aku Benci Dirimu  !

Pada Awal Kujumpa Denganmu , Kukira itu adalah Hal yang Sangat Sempurna Bagiku , Melihat Dirimu Bagaikan Seorang Lelaki Dewasa yang Sanggung Mengayomi Wanita Lemah Sepertiku ini membuatku Semakin Berdecak kagum padamu.


Kau Pernah Bercerita Padaku Tentang Betapa Kelamnya Masa Lalumu , Namun Ku tak Berpaling Dari Wajahmu , Ku Tetap Memandangi Wajahmu , Ku Tetap Mendengarkan Setiap Bait-bait Kata yang Kau Ucapkan Sehingga Membuatku Terkesima Dengan Kuatnya Mental & Batinmu.




Semakin Lama Bersamamu , Semakin Membuatku Percaya Bahwa Setiap Noda yang Tertinggal di Hati akan Hilang Bersamaan Dengan Datangnya Harapan Baru Dalam Jalinan Kasih ini.

Hari-Hari yang Kujalani Tidak Pernah Sedetikpun ku Sesali. Meski Ku Tahu Kau Bukanlah 24 jam yang Harus Bersamaku.

Menjelang Hari Pernikahan Kita , aku Selalu Gugup Karena aku Takut & Yakin bahwa aku masih Belum Siap untuk Berdiri Di Sisimu untuk Selamanya. Namun Siapa Sangka , Berkat Ucapanmu lah yang Membuatku Berubah Haluan. Aku Harus Selalu Percaya Padamu.



Akhirnya yang Kunantikan Telah Terjadi , Hari Dimana kita Saling Mengikat Janji Suci & Aku Telah Resmi Menjadi Tulang Rusukmu. Sungguh Hal yang tidak akan Bisa Diungkapkan Dengan Kata-Kata.

Menjadi Suatu Berlian dalam Balutan Kalung Emas , Bahkan Kata-kata tersebut masih belum Sempurna untuk Menggambarkan Kehidupan Kami. 

Suatu Hari nanti , Kami Bercita-cita ingin mendapatkan Sepasang Anak Laki-laki & Perempuan. Kau Pernah Berjanji Padaku , Kau Tidak akan Meninggalkanku apapun yang Terjadi , itu Sungguh Membuatku Tenang.

Meski Dalam Prahara Rumah Tangga Kami Selalu Diwarnai Pertengkaran Kecil , Namun ia Selalu Menjadi Lelaki Dewasaku , ia Tak pernah Memarahiku Ataupun Memukulku , ia Selalu Sabar Dalam Membimbingku.



Memasuki Bulan Ke-Delapan Kandunganku , Kau pun Selalu Mendapingiku untuk Menenangkanku. Hari Dimana Moment Spesial ini akan Segera Hadir Dalam Kehidupan Rumah Tangga Kami.

Berbagai Nama Telah Kami Persiapkan untuk Calon Buah Hati kami. Dengan Bangganya Kami akan Selalu Menantikan Kehadirannya.

Namun , Suatu Hal di Luar Nalar Pemikiranku Terjadi Dimana Hari itu adalah Hari Kelahiran anak kami. 



Kata-Kata apalagi yang Harus Terucap dari Bibir ini , aku juga Sudah tidak Tahu. Hanya Satu Pertanyaanku padamu TUHAN. Mengapa Engkau Menulis Jalan Cerita ini Untukku , Aku Bukanlah CiptaanMU yang paling Kuat Hatinya.

Suamiku Dibunuh Ketika ia Sedang Perjalanan Kemari untuk Mendampingiku Ketika aku harus Melahirkan Hari ini. Apa yang Harus Kulakukan , Apa yang Harus Kupertanyakan , Dan apa Yang Harus Kujawab.

Jika ingin Dirumuskan Maka Hari ini adalah Hari Matinya Kebahagiaanku Serta Lahirnya Harapanku. Disaat aku Telah Melahirkan Buah Hati kita , Aku Tidak akan Mengajarkan Anak kita Tentang Kebencian yang Tersimpan Didalam Hatiku.



Aku Harus Bisa Bahagia Di Depan anak Kita , Meski ia Tidak akan Pernah Tahu Sosok Ayah yang Begitu Hebat pada Dirimu Sayang. Aku hanya Bisa Memendam Amarah ini Seorang diri.

Berkat Dirimu juga , Aku Telah Menjadi Kuat. Terima Kasih kau Telah Membimbingku untuk Menjadi Wanita yang kuat. Namun , Sampai Kapanpun aku Tetap Membencimu Suamiku !

Kau Telah Melanggar Janjimu untuk Tidak Meninggalkanku apapun yang Terjadi. Kau Telah Membuatku harus Berjuang untuk Menjadi Kuat. Aku tidak ingin Menjadi Kuat sayang. Aku ingin Kau Selalu Menjagaku , Karena aku Pernah Mengatakan padamu.

Aku Hanya Wanita yang Lemah !



Tapi aku Percaya , Dibalik Kenyataan ini Terdapat Sebuah Hikmah yang Kau berikan Padaku. Aku akan Berjanji Sayang. Aku akan Selalu Menjaga Hati ini. Aku Tidak ingin anak kita Bersedih.

Meski Aku Membencimu Sayang , Tapi Kau Adalah Suamiku Tercinta & Ayah yang Hebat untuk anak Kita. Aku Harap Kau akan Mengerti Sayang Tentang Kebencian ini.