Kau Lah Yang Ku Mau



Siang ini , ada Kegiatan Ekstrakulikuler yang harus aku jalani di sekolah terasa sangat membosankan. Perkenalkan , namaku Jhonny Sebastian tapi lebih akrab disapa Bastian. Atau lebih tepatnya Para Sahabatku memanggilku dengan Badak.

yah padahal badanku ini tidak seperti badak, mungkin mereka menamai ku Badak karena aku dikenal tidak pernah berhenti mencoba meski telah banyak melalui kegagalan.

Kegiatan Ekstrakulikuler yang kupilih adalah Drama. Disekolahku Drama Merupakan Cabang Kegiatan paling populer , karena selain melatih kepercayaan muridnya , drama juga dapat membantu cita-cita murid yang mempunyai seni akting.

Aku tinggal dan Sekolah di Jakarta Barat , Tepatnya di daerah Muara kapuk. Keseharianku Hanya Berlalu Dengan Teman-Teman Sekolahku. Selepas sekolah aku hanya akan menghabiskan waktuku di depan layar komputer untuk bermain game. Meski Kehidupanku tampak abstrak , namun aku sangat menyukai detik-detik ini sebelum kisah yang sebenarnya akan dimulai.

Tepat pada tanggal 11 Juni Hari dimana Pembukaan Kelas Baru untuk Angkatan Kelas 3 SMA , aku dan teman-teman sangat bersemangat dimana ini adalah Tahun Terakhir kita untuk Ber - "PUTIH ABU-ABU".

Banyak anak Baru yang memilih bergabung dengan Sekolah Kami. Bisa dikatakan , Sekolah kami adalah Sekolah Terbaik untuk mengasah anak Murid baik dari Segi Psikologi Maupun Segi Intelektual.

Pada Hari Pertama Menjadi Senior Para Murid di Sekolahku , Tidak ada yang Spesial untuk dilalui , sama seperti Tahun Tahun Sebelumnya. Sampai pada akhirnya Terlintas di benakku untuk mencoba sesuatu yang belum pernah aku lakukan.

Yaitu , Mencoba untuk JATUH CINTA !

Siapa sangka , Pemikiran Senaif itu mendapat Tanggapan yang Luar Biasa dari Sahabat-sahabatku. pada awalnya ku mencoba untuk mendekati wanita wanita yang ada di sekitar kelasku.

Mungkin terdengar sedikit bodoh untuk melakukan itu, tapi menurutku ini adalah langkah yang tepat untuk mencoba memulainya.

Gina , adalah wanita yang sangat pendiam di kelasku. karena aku belum punya nyali maka aku menargetkan untuk Gina. Pendekatan yang kulakukan bukanlah yang seperti kalian bayangkan. Tampak Bodoh jika melakukan yang seperti di Sinetron Sinetron itu.

mencoba menjadi orang bodoh di mata perempuan bukanlah hal yang tepat untuk mendapatkan cintanya. namun menjadi sangat pintar di depannya juga bukan hal yang sempurna.

Kusapa Gina dengan lekukan senyum di pipiku , tak kusangka ia juga merespon , meskipun tidak terlalu perduli. Setidaknya aku sudah mendapatkan Respon pertamanya.

Hari-Hari di Sekolah Berjalan Seperti Biasanya. Aku juga Tak Kunjung Merasakan Jatuh Cinta. Gina yang awalnya pendiam , Sejak Bergaul Denganku Tampak Lebih Ceria dan Sudah Mulai Lebih Terbuka.

Namun , apa yang salah denganku? Apakah aku bukan seorang Lelaki Tulen ? Tidak , tidak , tidak. Aku Tidak boleh Jatuh di saat seperti ini. Aku dikenal tidak mempunyai pemikiran untuk menyerah.

Semakin Lama aku mendekati Gina , Lebih jauh Pula Perasaanku untuk Jatuh Cinta. Aku terus bertanya & Bertanya. Apakah Aku memang sama Seperti Lelaki yang lainnya? apakah aku juga termasuk lelaki yang gampang mempermainkan wanita?

Tidak , Tidak , tidak. Aku tidak ingin mendapatkan Julukan seperti itu. dan aku pun mulai mencoba mencari tahu kebenaran tentang CINTA.

Sepertinya akan sangat Sulit untuk dilewati. Kehidupanku yang dulunya hanya bermain Game di depan layar komputer , sekarang hanya tinggal cerita. Kesibukan ku di rumah adalah membaca novel-novel percintaan untuk membantu mendongkrak hasratku untuk mengenal CINTA.

Bab pertama yang kutemukan , Mengajarkan kita untuk lebih Peka Terhadap Wanita. Semakin Kita peka terhadap wanita , semakin pula kita akan mengenal sifat wanita itu. Setidaknya itulah yang dikatakan novel Tersebut.

Tak canggung aku belajar untuk lebih peka terhadap GINA. pada ajaran bab pertama ini , aku sukses melakukannya. Namun tak kunjung juga aku merasakan yang namanya CINTA.

Aku lanjut membaca novel Bab kedua , yang berisikan :

"Anggaplah pasanganmu itu Ratumu , Kelak kau akan Menjadi Rajanya"

Melihat kutipan itu aku langsung beranggapan , apakah dengan aku mengistimewakan Gina , maka ia juga akan lebih mengistimewakan diriku , sehingga aku bisa merasakan cinta yang sebenarnya?

Sama Seperti Bab pertama , Bab kedua juga kucontohkan. Namun yang ada aku di tertawakan Teman-Temanku. Karena melihatku begitu konyol di depan Gina. Meski sebenarnya ku tahu Gina sangat Suka ketika ia ku istimewakan.

Terlanjur lelah dengan semua ini, aku pun Bersumpah untuk bab yang ketiga akan menjadi pandangan terakhir ku dalam hal percintaan.

Bab Ketiga Mengatakan :

"Cinta tidak butuh Perlindungan , Eratkanlah Kepercayaan & Beri Kebebasan untuk Cinta itu"

Dalam Bab ketiga ini , jujur sangat membingungkan. Setelah membaca ini aku selalu termenung. Apa sebenarnya dari maksud Cinta butuh Kebebasan?

Hari-hariku semakin tidak jelas arahnya. Lucu Bila Mengingat ini adalah pertama dimana aku mencoba untuk jatuh Cinta.

Pada akhirnya tidak kutemukan jawaban itu , aku berencana untuk mengakhiri itu semua. Setelahnya aku mencoba untuk menjaga jarak kembali dengan Gina.

Namun siapa sangka , Gina yang semula ku dekati ternyata telah lama tumbuh benih-benih cinta yang kutanam. Aku takut hanya akan menyakitinya jika aku tidak mampu untuk jatuh cinta.

Pada Akhirnya , Kami pun lulus dari Sekolah. Tidak tau arah mana yang akan menjadi tujuanku , dan apa yang akan ku lakukan kedepannya.

Suatu hari ketika aku sedang berjalan di sebuah mall di jakarta pusat , tak sengaja ku bertemu Gina kembali , ingin rasanya ku sapa dirinya dan bertanya tentang kabarnya.

Melihat ia dari Kejauhan mengingatkanku akan candaan candaan yang aku lontarkan padanya ketika aku baru ingin merasakan jatuh cinta.

Kucoba berjalan menghampirinya dengan senyuman dan kusapa. Ternyata ia tetap memberikan senyumnya untukku dan membalas sapaanku. 

Seperti biasanya orang yang telah lama tidak bertemu tentunya akan menanyakan kabar atau untuk basa basi semata. Tak berselang lama , pembicaraan kami terhenti karena ada seorang Lelaki bertubuh tinggi & gagah serta tampan rupawan mendatangi kami.

Tangan Gina pun naik untuk memperkenalkan kekasihnya , Bertho. Orang Surabaya asli namun sedikit blasteran sunda.

pada kesempatan ini , baru lah aku mulai merasa ada kejanggalan dalam hati yang masih belum sadar untuk kuungkapkan dengan kata-kata. aku masih terlalu polos untuk tau apa artinya cemburu.

Tak enak hati mengganggu waktu mereka , akupun pamit untuk pergi ke tempat lain. dari kejauhan , kulihat senyuman Gita yang begitu polosnya ketika ia merangkul lengan kekasihnya. Baru kali ini juga kumerasakan kesedihan kala melihat Gina begitu bahagianya.

Baru tersadar olehku akan Bab ketiga dari pelajaran Cinta itu. 
Dalam benakku , Ternyata inilah Cinta. ia tidak butuh perlindungan , Karena Sejatinya Cinta lebih memerlukan Kepercayaan & Kebebasan.

Dan Satu hal lagi. Cinta Tidak perlu dipaksakan. Cinta akan datang dengan sendirinya Meskipun tidak akan indah di awalnya, tapi percayalah.

"Akan indah pada akhirnya"

Posting Komentar

0 Komentar